Pematuhan dan Pelanggaran Prinsip Kesantunan
Pematuhan dan Pelanggaran Prinsip
Kesantunan
a. Maksim
Kebijaksanaan (Tact Maxim)
Gagasan dasar maksim kebijaksanaan dalam
prinsip kesantunan adalah para peserta pertuturan hendaknya berpegang pada
prinsip untuk selalu mengurangi kerugian orang lain dan memaksimalkan
keuntungan orang lain dalam setiap kegiatan bertutur maka tuturan tersebut akan
dianggap santun.
b.
Maksim Penerimaan (Approbation Maxim)/penghargaan
Dapat dianggap santun apabila dalam
bertutur selalu berusaha memberikan penghargaan kepada pihak lain. Dalam maksim
penerimaan/penghargaan ini diharapkan agar para peserta pertuturan tidak saling
mengejek, mencaci, dan merendahkan pihak lain. Peserta tutur sering mengejek
peserta tutur lain di dalam kegiatan bertutur akan dikatakan tidak sopan.
Dengan demikian karena tindakan mengejek merupakan tindakan yang tidak
menghargai orang lain.
c.
Maksim Kemurahan (Generosity Maxim)
Dengan
maksim kemurahan ini, para peserta pertuturan diharapkan dapat menghormati
orang lain. Penghormatan ini akan terjadi apabila orang dapat mengurangi
keuntungan bagi dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain.
Tidak hanya dalam menyuruh dan menawarkan sesuatu seseorang harus berlaku
santun, tetapi di dalam mengungkapkan perasaan, dan menyatakan pendapat ia
tetap diwajibkan berperilaku demikian.
d.
Maksim Kerendahan Hati (Modesty Maxim)/kesederhanaan
Diungkapkan dengan kalimat ekspresif dan
asertif. Apabila kemurahan hati berpusat pada orang lain, maksim ini berpusat
pada diri sendiri. Peserta tutur diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan
mengurang pujian terhadap diri sendiri. Orang akan dikatakan sombong dan
congkak hati jika di dalam kegiatan bertutur selalu memuji dan mengunggulkan
dirinya sendiri.
e.
Maksim Kesepakatan/Kecocokan (Agreement Maxim)
Sikap antipati terhadap salah satu
peserta tutur akan dianggap tindakan tidak santun. Dalam maksim ini diharapkan
para peserta tutur dapat saling membina kesepakatan atau kecocokan antara diri penutur dan mitra tutur dalam kegiatan
bertutur masing-masing dari mereka dapat dikatakan bersikap santun.
f.
Maksim Simpati (Sympath Maxim)
Jika lawan tutur mendapatkan kesuksesan atau
kebahagiaan, penutur wajib memberikan ucapan selamat. Bila lawan tutur
mendapatkan kesusahan atau musibah, penutur layak berduka cita, atau
mengutarakan ucapan belasungkawa sebagai tanda kesimpatian, yakni memaksimalkan
rasa simpati kepada lawan tuturnya yang mendapatkan kebahagiaan dan kedudukan.
Komentar
Posting Komentar