KALUNG KAYU TOPI TREMBESI
Pacitan, 13 Nopember 2018
Tata
PBSI STKIP PGRI PACITAN
Libur
telah tiba. . . libur telah tiba. . . .
Hore,
, , hore, , ,, hore. . . .
Simpanlah
tas dan bukumu. . . .
Lupakan
keluh kesahmu. . . .
Libur
telah tiba. . . libur telah tiba. . . .
Hatiku
gembira. . . . ! ! !
Lagu itu selalu dinyanyikan tiada
henti oleh slamet akhir-akhir ini. Tak perduli kala itu ia sedang membersihkan
kandang kuda atau membantu ayahnya mencari rumput di ladang. Fikirannya terus melayang
akan keindahan hari libur yang ia bayangkan menurut cerita Pangeran Arya dan
teman-temannya kala didepan kelas. Perduli
kala itu ia sedang membersihkan kandang kuda atau membantu ayahnya mencari
rumput di ladang. Fikirannya terus melayang akan keindahan hari libur yang ia
bayangkan menurut cerita Pangeran Arya dan teman-temannya kala didepan kelas.
Slamet
adalah anak dari Pak Gito seorang perawat kuda di kerajaan Kalisampang.
Dirinnya beruntung bisa menikmati pendidikan bersama-sama dengan seorang
pangeran dan golongan bangsawan lainnya sebab sang raja ingin menjadikan Slamet
sebagai penjaga Pangeran Arya ketika disekolah.
Masih terngiang perkataan Pangeran
Arya dan teman-temannya kepada Slamet. Dengan sombongnya mereka meremehkan
pekerjaan ayah Slamet dan berkata tidaklah mungkin apabila Slamet bisa
menikmati liburan ke negerei lain dengan menaiki kendaraan keren, asyiknya
tempat yang dikunjungi, dan oleh-oleh apa yang mau dibeli.
Dengan
muka sedih Slamet yang memang kesehariannya di kandang kuda bersama ayahnya
tiba-tiba membanting satu karung kotoran kuda yang baru ia kumpulkan. Ia merasa
lelah hidup miskin tanpa keperdulian dari orang tua khususnya Ibu yang telah
lama meninggalkan Slamet.
Bukannya marah, Kanjeng Prabu Candra
yang melihat kelakuan Slamet itu malah merasa kasihan dan iba. Maka sore itu dengan
keputusannya, Slamet akan diajak bersama keluarga kerajaan untuk berlibur di
negeri sebrang dengan para anggota keluarga bangsawan lainnya.
Alangkah
bahagiannya Pak Gito khususnya Slamet atas berita ini. Namun berbanding
terbalik dengan Pangeran Arya, wajahnya terlihat marah karena harus berbagi
kesenangan dengan anak pesuruh di kerajaannya. Penolakan keras tiada henti ia
lontarkan kepada ayahandannya, namun keputusan yang sudah di ambil Raja pantang
untuk di tarik kembali karena selama ini Raja terkenal akan kebertanggung
jawabannya.
Hari yang ditunggu Slamet pun tiba,
rombongan kereta kencana kuda yang selama ini hannya ia bersihkan bersama sang
ayah pun mampu ia nikmati dengan duduk berdampingan anak-anak bangsawan dari
kerajaannya dan akan menuju tempat indah untuk menikmati libur panjang akhir
tahun. Perjalanan panjang nan menyenangkan sebisa mungkin Slamet nikmati, walau
sesekali Pangeran Arya memandang sinis kepadannya dan mengompakkan teman
–temannya untuk tidak bercengkrama dengan Slamet.
Ditengah perjalanan diujung air
terjun nan eksotik tiba-tiba salah satu kereta kencana penganggkut makanan
paling depan mengalami kerusakan pada rodannya, maka disituasi itu Panglima
Perang yang menjadi penjamin keamanan rombongan memutuskan untuk bermalam di
tempat itu.
Kondisi
malam disini sangatlah indah nan menawan. Gugusan rasi bintang yang terlihat
rapi seolah menanbah kegemerapannya rembulan yang sedang berkembang besar-besarnya.
Apalagi ditambah dengan makanan-makanan lezat yang bebas untuk dimakan malam
itu, membuat Slamet merasakan hidup makmur layaknya Pangeran semalam.
Karena terlalu banyak Slamet memakan
daging, pada tengah malam dikala para bangsawan lain sudah terlelap ia malah merasakan
perutnya sakit yang dengan hebat mengajak untuk sesegera mungkin membuang
kotorannya. Lagi-lagi kali ini hal baru dilami Slamet. Biasannya ia merasa
sakit perut karena kurang makan, tapi malam ini ia merassakan kekenyangan yang
sangat amat sehingga tak kuasa menahan buang air besar.
Setelahnya
Slamet buang air besar, dihadapannya berjalan setangkai pohon Sengon kecil
sembari menyanyi-nyanyi berjalan menembus air terjun dihadapannya. Alangkah
terkesimannya Slamet melihat hal aneh itu. Dengan beraninnya, Slamet yang
merasa penasaran menembus derasnya air terjun itu. Dan ternyata dibaliknya
terdapat dinding ukiran kayu dengan pintu masuk terbuat dari emas yang mengajak
slamet untuk berbicara. Katanya Slamet boleh masuk asal dia mau berjanji untuk
tidak akan membawa keluar secuil hartapun di dalamnya dan akan mendapat hadiah
kalau sudah keluar dari pintu tersebut.
Slamet yang memang sudah diajarkan menjadi sosok yang pemberani oleh ayahnya lalu memutuskan untuk masuk kedalam pintu emas yang mampu berbicara tersebut. Dengan cepatnya Slamet seperti terjun dari perosotan raksasa emas yang menggiringnya menembus awan putih yang harumnya seperti parfum-parfum persis bak kepunyaan para bangsawan.
Sesampainnya diujung prosotan, Slamet dikejutkan dengan pesta meriah yang diadakan para gerombolan pohon-pohon ajaib yang mampu bergerak, berbicara, menari bahkan ada yang menyaanyi layaknya manusia. Dalam kebinggungannya berjalan, ketika itu ia disapa dengann hangat oleh trembesi yang langsung memperkenalkan diri. Wajahnya memang terlihat garang namun gaya bicarannya sangat ramah dan lucu. Ia menjelaskan kepada Slamet bahwa satu jam di balik air terjun ini sama halnya dengan satu hari di dunia manusia. Maka Trembesi mempersilahkan Slamet untuk bersenanng –senang sekirannya seminggu di sini.
Banyak hal menarik yang dialami Slamet di dunia pohon ini. Seketika itu juga Slamet mampu menjadi seorang Raja Pohon yang diagung-agungkan, diberi kekuatan layaknya penyihir yang mampu merubah kondisi apapun seperti menciptakan apapun di negeri itu. Slammet yang memang sangat menyukai akan makanan, maka tiada henti ia terus bermain sulap menciptakan makanan yang enak-enak. Disana juga sudah disediakan banyak sekali harta yang melimpah seperti tumpukan emas, berlian, untaian zamrud dan masih banyak lagi yang menarik. Dengan kekuatannya ia merombak kondisi hutan ajaib yng sebelumnya tampak kurang teratur menjadi lebih enak dipandang. Semua pohon-pohon diberi teman berupa burung yang sangat indah dan merdu kicauannya. Slamet membuat tempat tinggal rrumah pohon dengan bahan dasar kayu yang sudah lapuk dan mati dengan kekuatannya. Didalamnyaa Slamet mendekorasi layakna kamar yang mirip kepunyaan Pangeran Arya. Disana banyak terdapat makanan, mainan yang bagus dan mahal, baju baerkelas dan harum parfun yang paling wangi di dunia.
Tiga hari berlangsung, Slamet sudah merasa jenuh dengan kehidupannya yang gemerlap harta namun hatinnya tidak merasa bahagia karena semua itu bukan merupakan hasil kerja kerasnya sendiri. Ia selalu teringat dengan ayahnya yang entah hari ini sudah makan atau belum, biasannya untuk membuat Slamet kenyang Pak Gito harus menahan lapar dan memberi jatah makannya kepada Slamet.
Lalu
ia memutuskan memanggil Trembesi untuk meminta tolong agar mengembalikannya
keluar pintu emas balik air terjun. Keinginan itupun terlaksana, tiga hari
berlalu berarti baru tiga jam di kehidupan manusia. Tepat pukul tiga pagi,
Slamet tiba –tiba seperti terbang tersedot oleh angin besar yang menariknya dan
seketika itu juga Slamet berdiri tegak dengan memegang kotak dari kayu jati di
depan pintu emas balik air terjun.
Karena masih belum percaya akan apa
yang baru saja dialami, maka slamet bergegas untuk menuju tenda dimana Pangeran
dan lainnya terlelap. Pangeran yang ternyata belum tidur merebut kotak kayu
milik Slamet dan membukannya, isinya ternyata adalah kalung dari kayu ajaib
yang bisa menyala dalam kegelapan dan bersinar ketika dipegang. Apalagi kalau
digosok-gosok, kalung itu akan muncul makanan yang dikehendaki pemiliknya.
Pangeran Arya yang sangat penasaran akan asal-usul kalung itu mencoba untuk memaksa Slamet memberi tahu darimana ia mendapatkannya. Slamet yang memang sadar akan tugasnya adalah menjadi pengawal sekaligus pelayan Pangeran tidak panjang berfikir langsung menceritakan semuannya.
Karena ingin membuktikan keseriusan
Slamet, Pangeran Arya mencoba untuk mengendap-endap ke kereta barang paling
belakanng untuk merusak rodannya. Dengan sengaja ia mematahkan penyangga roda
kereta menggunakan gergaji yang dicuri dari kereta tersebut. Gunannya adalah
supaya rombongan tetap di tempat sekirannya sampai sore hari menunggu para
mekanik kerajaan memperbaiki roda-roda yang patah.
Dengan sangat optimisnya Pangeran masuk melalui pintu seperti apa yang telah diceritakan Slamet kepadannya dan ternyata aturan yang diberlakukanpun tetap sama. Alangkah senangnya Pangeran Arya dengan keajaiban dan kesaktiannya di alam pohon tersebut. Banyak kebijakan yang ia ambil selama disana. Dengan seenaknya dia menjadikan pohon-pohon yang sebelumnya riuh akan pesta sekarang harus berkelahi sesamannya hanya untuk membangun istana kayu megah arsitektur urakan dari sang pangeran. Trembesi yang sebelumnya ramah tehadap tamu sekarang dijadikan Pangern Arya sebagai singgasanannya di kerajaannya yang baru. Setiap saat ia duduki dan walaupun menangis meminta untuk mengembalikan semua dengaan seperti keadaan semula, Pangeran Arya malah tertawa sombong enggan untuk menuruti seluruh keinginan Trembesi.
Karena merasa kemampuannya tidak ada yang melihat selain makhluk kayu, sesuai sifat pamernya setelah satu minggu berlalu Pangeran berniat untuk keluar dengan membawa banyak sekali harta yang sengaja ia wadahi karung-karung yang jumplahnya sangat banyak dan di angkut dengan kesaktiannya guna dipamerkan kepada semua orang.
Seakan lupa dengan pesan Slamet dan pintu emas tatkala dilarang membawa harta apapun, Pangeran Arya tetap tak menggubrisnya. Alahasil setelah berhasil keluar dari alam itu, semua karung yang dibawa Pangeran Arya tidak lagi berisi emas, berlian, untaian zamrud dan barang-barang berharga lainnya. Melainkan sudah berubah menjadi tumpukan arang kayu yang baunnya seperti bangkai tikus yang telah mati.
Namun Pangeran masih bisa tersenyum karena ditaangannya kini ia memegang kotak kayu yang pasti berisi benda ajaib layaknya milik Slamet. Anggapannya Slamet yang suka makan mendapatkan alat yang bisa membuat makanan, maka pangeran yang suka harta pasti akan mendapatkan benda yang jika digosok akan muncul emas atau berlian.
Setelah dibuka ternyata isinya adalah sebuah topi yang terbuat dari kayu trembesi. Seketika itu langsung digosok, namun tidak ada reaksi apapun yang keluar. Setelah berinisiatif dipakai. Alangkah terkejutnya Pangeran karena merasakan gatal yang begitu hebatnya di rambutya dan topi kayu trembesi itupun sulit untuk dilepas sehingga Arya tidak bisa menggaruk kulit kepalannya.
Dengan tertawa terbahak-bahak, sang pintu emas balik air terjun berbicara kepada Pangeran Arya. Mengatakan bahwa kutukannya akan hilang jika sudah mempunyai watak baik dan tidak lagi bersikap sobong dalam kehidupannya walau punya kekuasaan mentang-mentang menjadi keturunan seorang raja.
Rasa gatal itu hilang dari kepala Arya
setelah ia mengucap sumpah akan hidup baik di balik air terjun. Namun topi
trembesinya tidak pernah bisa akan terlepas selama ia hidup didunia sebagai
hukuman atas kesombongannya. Jika ia melakukan kesombongan dan keburukan maka
topi itu akan menciptakan rasa gatal dikepala dengan hebatnya.
Setelah kejadian itu, Slamet dan
Pangeran Arya menjalin hubungan dengan amat sangat baik. Liburan pertama Slamet
berjalan dengan menarik karena pertama kalinnya ia bisa merasakan bermain
dengan golongan bangsawan apalagi pangeran Arya yang selama ini acuh tak mau
main dengannya.
Hampir
setengah abad berlangsung, , , , , ,
Kerajaan Kalisampang dipimpin Arya
setelah peninggal Prabu Candra. Dengan kutukannya yang dibuat baik oleh topi
trembesi kini kerajaan ini menjadi kerajaan terbesar didunia dan menjadi yang
paling makmur, kaya, aman, sejahtera dan bersahaja berkat sang jendral panglima
perang Slamet yang sampai saat ini masih memiliki ajian kesaktian menciptakan
makanan. Kesaktian itu lantas di manfaatkan untuk membuat rakyat-rakyatnya
merasa kenyang setiap saat. Sehingga sumber daya manusia di kerajaan
Kalisampang sangat unggul dan berbadan bagus. Begitu pula dengan Slamet, anak
kecil yang kurus kering dan berambut gimbal serta selalu berpakaiyan kumuh dulu
tumbuh menjaadi remaja yang tampan, bersih dan gagah perkasa dengan badan yang
menggemuk karena nutrisi serta makanan yang ia konsumsi sangat berlimpah.
Hingga kini saat ia menjadi tua konndisi tubuhnya tidak berubah, ia masih
menjadi Slamet gemuk , besar dan berotot yang ditakuti mungsuh-mungsuhnya
karena berwajah garang nan bengis.
Mengenai
Arya yang sekarang telah menjadi raja. Kemakmuran negerinnya membuat dia sangat
berwibawa dimata dunia sehingga mampu mempersunting putri raja dari negeri
sebrang yang memang terkenal akan kecantikan parasnya. Dengan menikahi Putri
tersebut kini ia memiliki empat keturunan yang semuannya laki-laki dan berwatak
baik serrta sopan. Pendidikannya disetarakan dengan golongan apapun. Pada era
Arya, sekolah tidak lagi khusus untuk anak bangsawan saja, namun seluruh anak
penghuni negeri diwajbkannya belajar di kerajaan. Hingga pada akhirnya ia
dijuluki Raja Baik Topi Trembesi oleh seluruh rakyatnya.
Pada
usia ke 66, pagi hari seetelah raja bangun dari tidurnya dengan sendirinnya
topi trembesi yang selama ini menempel dikepala Raja tiba-tiba terlepas dan
terbang menuju langit serta berujung
entah dimana. Mungkin karena selama ini raja sudah berbuat baik dan tanpa
sekalipun berbuat hina. Dengan kebiasan yang terjadi, di sisa umurnya kini ia
tidak lagi membuat kesalahan atau keburukan walau tidak memakai topi trembesi lagi.
Kini
pintu emas dibalik air terjun adalah sebuah misteri yang tak akan pernah
diceritakan oleh Slamet dan Pangeran Arya. Biarlah takdir yang membawa manusia
lain kesana.
Dan
di setiap liburan akhir tahun, kerajaan Kalisampang akan membuat tour gratis ke
semua anak untuk bisa menikmat wisata keliling penjuru dunia. Tentunnya dengan
persediaan makanan yang melimpah dari sang Panglima Perang Prabu Slamet anak perawat
kuda paling ulung, Pak Gito.
Amanat
: Menjadi makhluk tuhan sewajarnya kita
hendaklah saling menghargai atas sesama ciptaannya. Apalagi kalau kita
diposisikan menjadi seorang pemimpin, alangkah tepatnya apabila menjadi panutan
yang baik nan selalu mengayomi yang dipimpin seperti menganggapnya bak saudara
sendiri.
Kegilaan nafsu
harta memang tidak ada batasnya. Manusia sudah mempunyai watak penguasa sejak
lahir, ditunjukkan dengan simbol tangan terkepal pada bayi yang baru keluar
dari rahim ibundannya. Manusia sejatinnya ingin menguasai seluruh apa yang ada
di dunia ini, hanya ada segelintir orang saja yang memang benar-benar bersyukur
atas apa yang ditakdirkan padannya. Semua pasti berdoa meminta kondisi yang
lebih baik kepada tuhan, jarang ada yang mendoakan teman-temannya seberuntung
dirinnya. Namun pada dasarnya semakin kaya seseorang maka tingkat kegalauannya semakin tinggi dengan
angan-angan dan cita-cita yang tinggi pula. Seperti orang yang punya satu
keping emas bingung ingin memilih makan pecel atau kelontong sedangkan yang
punya lima keping emas bingunng memilih menu danging sapi atau onta di sebuah
restourant.
Kesabaran dan
keteguhan hatilah yang akan menyelamatkan manusia dari segala macam cobaan
dikehidupannya. Dengan berbesar hati bersyukur atas apa yang diterima, hal tersebut
akan memupuk bunga harum yang siap mekar dan mewangi suatu saat nanti
tentunya diimbangi dengan keinginan dan doa yang khusyuk kepada tuhan.
Pacitan,
02/10/2018
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSehat selalu saudaraku. 🙏🙏
BalasHapus@ttaptrdmstk