TIGA BINTANG
Pacitan, 13 Nopember 2018
Oleh.
Tri Wahyuni
PBSI STKIP PGRI Pacitan
Di
pagi hari yang cerah, aku dan dua sahabatku berjalan bersama untuk pergi ke sekolah.
Mereka sahabatku sejak kecil. Di setiap perjalanan kami selalu bercanda dan
tertawa. hari-hariku jalani bersama mereka. Disetiap aku sedih mereka bertiga
yang akan selalu menghiburku, mereka juga suka bercerita, dan merupakan tempat
mencurahkan isi hati.
Dua
sahabtku tersebut orangnya sangat baik dan pengertian, mereka berbeda dengan
teman-temanku yang lain. Teman-temanku yang lain suka mengejek, mentertawakanku
karena aku miskin, dan tidak pandai. Tetapi kedua sahabatku itu tidak seperti
itu. Betapa bersyukurnya aku..
Rumah
kami berdekatan. Setiap hari libur dua sahabatku tersebut sering mengajakku
kerumahnya, akupun juga sering mengajak mereka kerumahku. Dua sahabatku itu
bernama JESIKA dan ZAHRA, sedangkan aku bernama USWAH. Aku seringkali bercerita mengenai
kehidupanku kepadanya, itu karena
mereka bisa memberikan nasihat dan
motivasi, Jesika orangnya penyabar, pandai dan ceria, Zahra juga tipe orang
ceria, biarpun ada yang menjailinya tetap saja tenang dan hanya disikapi dengan santai.
Pada
saat hari Minggu aku dan mereka berjalan jalan ke tempat bermain, disana kami
main sepuasnya, semua permainan kami naiki dari perosotan sampai komedi putar.
Sampai-sampai tidak menyadari kalau sudah memasuki sore hari, akhirnya kami
pulang kerumah masing-masing.
Pada
suatu hari Jesika tidak masuk sekolah
dan sebelumnya tidak memberitahuku ataupun memberitahu Zahra, sehabis pulang
sekolah aku dan Zahra pergi kerumah
Jesika untuk menemuinya, tapi rumahnya kosong, tak ada satupun orang
dirumahnya, tetangganya pun juga tidak tahu mereka kemana pada hari itu. Sangat
membingungkan, kenapa Jesika hari ini tidak ada . Biasanya Jesika kalau mau
pergi selalu memberitahuku, namun kali ini tidak.
Keesokan
harinya , waktu pergi ke sekolah Jesika masih tetap belum terlihat, aku mencoba
mendatangi rumahnya lagi, dan masih tidak ada orang. Setiap hari aku dan Zahra
menunggu kedatangan Jesika, dan tetap saja tak kunjung ada. Akhirnya hari-hariku hanya
ditemani Zahra seorang.
Setelah
satu bulan lamanya, aku ingat bahwa kita dulu pernah menulis perjanjian
persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan kedalam botol, yang kemudian
botol tersebut dikubur dibawah pohon.
Saat
pulang sekolah, aku mengajak Zahra untuk mendatangi pohon tersebut mencari
botol yang didalamnya berisikan sobekan kertas yang tertulis janji
persahabatan. Benar saja jawaban Jesika menghilang ada disobekan kertas
tersebut.
Untuk Sahabatku, USWAH dan ZAHRA
Aku sudah lama ingin memberitahu
kalian tentang kondisiku ini sudah lama, namun kufikir inilah saat yang tepat
aku memberitahumu. maaf yaa... jika
nanti aku tidak memberi kabar atas kepergianku. karena 2 bulan yang akan datang
aku harus melakukan perawatan yang sangat panjang, aku sedang sakit, aku
menderita leukima, kata dokter itu adalah penyakit yang membahayakan. Jadi aku
harus di rawat di rumah sakit besar di Kota. Zahra.. tolong kamu jagain Uswah
yaa agar tetap bersemangat menjalani hari-harinya.. ;) ;)
Semoga kalian sehat selalu dan
jangan lupa doakan aku.
Salam manis, JESIKA.
Aku
dan Zahra tidak menyangka..ternyata Jesika mengidap penyakit separah itu,
padahal selama ini Jesika tidak pernah mengeluh, juga tidak pernah kelihatan
sakit, mungkin Jesika hanya menutupi rasa sakit agar aku dan Zahra tidak
khawatir.
Pada
suatu hari aku diajak ibuku untuk menengok Jesika, aku sangat senang karena aku
bisa bertemu dengan Jesika, sampai dirumah sakit dan tepat diruang rawatnya
Jesika hatiku sangatlah sedih, ternyata Jesika tidak sadarkan diri, ia hanya
terbaring lemah ditempat tidur. Lalu aku bertanya kepada ibunya “
bagaimana keadaan Jesika saat ini Bu?”
“Jesika koma Uswah, kamu doakan supaya
Jesika kuat menjalani ini semua” jawab ibu Jesika.
Setelah
lama aku dan Zahra menanti kehadiran Jesika, kabar burukpun datang kepada kami
bahwa Jesika sudah tidak ada di dunia. Aku menyadari bahwa manusia hidup hanyalah
sementara. Aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Sekarang hanya Zahra
yang menjadi sahabatku.
Tapi
aku ingin hidup dan mati tetap bersahabat dengan Jesika dan Zahra.
Wahhhh apik
BalasHapus