METODE PENELITIAN BAHASA YANG SERING DIGUNAKAN

 Pacitan, 24 / 11 / 2018

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam rumusan masalah. Dengan langkah mencari data di lapangan dan selanjutnya menganalisis data kualitatif dari lapangan. Pendekatan dengan melakukan analisis sebuah permasalahan dengan pendekatan secara holistik, dengan cara melihat secara mendalam, menyeluruh. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur untuk menghasilkan kosakata dasar berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Pendekatan kualitatif yang melibatkan data lisan didalam bahasa melibatkan apa yang disebut informasi (penutur asli data yang diteliti). Penutur dalam penelitian ini adalah petani penggarap di daerah Pacitan dan perbatasan Pacitan-Wonogiri.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanaan di daerah .......  Waktu penelitian dilakukan selama bulan .........hingga bulan...... , dimulai dengan agenda mengajukan judul dan rancangan topik penelitian pada pembimbing. Untuk pelaksanaan penelitian sendiri, peneliti membuat rancangan pelaksanaan penelitian di bulan April hingga bulan Juni ......

C. Data dan Sumber Data

1. Data
Data merupakan segala fakta yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi hasil pengolahan data untuk keperluan penelitian. Data dalam penelitian ini paparan dari hasil wawancara, berupa tuturan yang di gunakan oleh petani penggarap di daerah Pacitan dan perbatasan Pacitan-Wonogiri
2. Sumber Data
a. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data primer ....
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder yaitu, sumber data sekunder yang menjadi pendukung yang berupa informan pembanding, skripsi, contoh proposal penelitian, dan buku penunjang lain.

D. Metode Penyediaan Data

Penelitian ini menggunakan metode observasi, interview, serta metode simak dan teknik catat sebagai penyimpanan data.

1. Observasi

Dalam metode observasi ini, peneliti melakukan pengamatan kepada sumber-sumber data di lapangan. Observasi ke lapangan dengan cara mendatangi tempat kegiatan/aktivitas orang yang akan diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan/aktivitas tersebut. Observasi ini disebut dengan Partisipasi Pasif (passive participation) Sugiyono (2013:227).

Observasi Partisipasi Pasif ini peneliti terjun langsung kelapangan, pengamatan pertama dilakukan di titik pengamatan pertama yaitu di daerah perbatasan Pacitan-Wonogiri tepatnya di Desa Kebonsari Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan, kemudian observasi selanjutnya peneliti terjung langsung ke titik pengamatan kedua yaitu di daerah Pacitan. Dalam observasi ini peneliti hanya mengamati kondisi dilapangan yakni daerah yang akan diteliti dan berfokus pada area persawahan, karena di area persawahanlah petani penggarap beraktivitas. Dengan melakukan observasi ini akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali data secara mendalam yang dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur. Artinya dalam wawancara tidak terstruktur ini, pertanyaan dikembangan sesuai dengan jawaban dari informan. Pengumpulan data dengan wawancara diterapkan dalam penelitian ini dapat menggali informasi yang sedalam-dalamnya dari informan.

3. Metode Simak
Penerapan metode simak dalam penelitian ini yaitu menyimak penggunaan bahasa yang di gunakan oleh para Sudaryanto (1993:133-135) Metode simak meliputi :

a. Teknik Sadap
Peneliti pertama-tama harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang.

b. Teknik Simak Libat Cakap
Kegiatan ini pertama-tama dilakukan dengan membaur didalamnya dengan menyimak. Penulis ikut berinterkasi secara langsung dan menyimak pembicaraan secara langsung pula. Dalam hal ini keikutsertaan penulis dapat aktif yaitu penulis ikut angkat bicara dalam proses berdialog atau imbal wicara.

c. Teknik Simak Bebas Libat Cakap
Selain berpartisipasi sambil menyimak, kegiatan menyadap juga dapat dilakukan dengan tidak berpartisipasi ketika menyimak. Penulis tidak terlibat dalam dialog atau imbal wicara sehingga penilis tidak ikut dalam pembicaraan orang-orang yang saling berinteraksi. Karena penulis tidak bertindak sebagai pembicara yang berhadapap dengan mitra wicara maka penulis dapat dikatakan sebagai pemerhati tentang apa yang dikatakan oleh orang –orang yang hanyut dalam dialog. Dialog itu tidak hanya melibatkan dua belah pihak yang berlaku sebagai pembicra dan mitra wicara tetapi dialog dalam hal ini diartikan secara luas.

d. Teknik Catat
Pencatatan data dilanjutkan dengan klarifikasi. Pencatatan ini dilakukan ketika teknik pertama atau kedua selesai, digunakan dengan menggunakan alat tulis. Teknik ini penulis gunakan setelah mendengar pembicaraan apabila ada kata yang menunjukkan bentuk karakteristik dari objek yang penulis teliti maka segera penulis catat guna proses penelitian ini selanjutnya.

E. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian, peneliti dengan teknik triangulasi, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan penecekan atau pembanding terhadap suatu data. Menurut Iskandar (dalam Hendratno, 2011: 48).


Triangulasi diperlukan untuk pengecekkan kesahihan data, yang dapat dilakukan dengan cara Trianggulasi Sumber, Trianggulasi sumber adalah dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber Sugiyono (2011 : 274). Trianggulasi ini dapat dilakukan dengan cara (1)  membandingkan dan mengecek balik data yang diperoleh, dengan menyatakan kembali kebenaran informasi yang diperoleh dari seorang informan ke informan lainya; (2) review informan, yaitu pada saat menyusun sajian data yang diperoleh dari wawancara dengan informan, perlu dikomunikasikan kembali dengan key informant untuk mendapatkan persetujuan kebenaran data/informasi yang telah dideskripsikan.

Trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini yakni setelah peneliti mendapatkan data yang diperoleh dari petani penggarap yang di anggap sebagai informan pertama, kemudian peneliti membandingkan data yang di dapatkan dari informan pertama ini dengan informan kedua. Informan pembanding yang digunakan untuk pengecekan data ini merupakan perangkat desa, di Desa daerah penelitian yang mata pencaharianya seorang petani. Kemudian setelah data dicek kebenaranya data tersebut dianalisis oleh peneliti, dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh saat wawancara. Setelah itu dikomunikasikan kembali kepada informan apakah hasil pendiskripsian sudah benar atau masih perlu dibenahi kembali.

F. Metode Analisis Data

Data yang diperoreh pada dasarnya untuk menjawab pertanyaan peneliti, diperlukan analisis data untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penyajian data dan mencari data yang akurat. Pada penelitian ini tahap analisis data digunakan medode padan (Mahsun, 2011:259) merupakan metode yang dalam praktik analisis data dilakukan dengan menghubungkan-bandingkan antar unsur yang bersifat lingual, jika itu berupa metode padan  intralingual, atau menghubung bandingkan unsur yang ekstralingual, jika itu metode padan ekstralingual.

Metode padan dibagi menjadi dua yaitu metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual hal ini bertujuan untuk saling mendukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan penelitian. Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data yakni.

  1. Mengidentifikasi data yang telah didapat dari lapangan.
  2. Memasukkan data kedalam tabel sesuai kategori yang telah ditentukan.
  3. Menganalisis data berdasarkan maknanya dan mencari perbedaan pokok dan kesamaan dari variasi bahasa antara petani penggarap di daerah Pacitan dan petani penggarap di perbatasan Pacitan- Wonogiri.


G. Metode pemaparan hasil analisis data

Metode pemaparan hasil analisis data menggunakan metode formal dan metode informal. Metode formal adalah metode dengan perumusan dengan tanda dan lambang-lambang sedangkan metode informal adalah metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa atau sederhana agar mudah dipahami (Sudaryanto, 1993:145).

Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan peneliti adalah mengklarifikasikan data yang diperoleh dari lapangan dan menggunakan kata-kata (bukan angka), untuk mempermudah pengklarifikasian ini peneliti  menggunakan sebuah tabel, yang berisikan dua kategori, kategori pertama yaitu berisi tentang variasi bahasa di DP 1 dan yang kedua berisi tentang variasi bahasa DP 2. Analisis dengan menggunakan metode penyajian formal dan informal dalam penelitian ini mepermudah pemahaman terhadap setiap hasil penelitian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUPU-KUPU KESEPIAN

KEMARAU MERANGGAS

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN