MASIH ADA YANG TERTINGGAL DIPELATARAN ALUN-ALUN YOGYAKARTA





Dawai_Kehidupan.blogger.com. Pacitan. 14/11/2018, penulis  Pratiwi Retna Budianingtyas Hari ini, 13 November 2018,  hampir satu tahun setelah aku berkunjung ke kota yang penuh kenangan itu. Yogyakarta, ya Yogyakarta atau yang biasa di sebut Jogja,  kota yang sangat nyaman dengan berbagai aktivitasnya.   

Awalnya aku malas di ajak oleh kakakku untuk pergi ke Jogja,karena pada saat itu suasana hatiku yang sedang kacau.  Namun akhirnya aku mau di ajak pergi ke Jogja, kita berangkat dari stasiun balapan Solo kurang lebih pukul 08.00 WIB dan berhenti di stasiun tugu Jogja pukul  10.15 WIB. Dari stasiun tugu kami menaiki taxsi online dan menuju ke Taman Sari, sebuah tempat wisata di Yogyakarta yang merupakan situs peninggalan sejarah bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan sering di sebut juga dengan Istana Air. Awalnya aku tidak tertarik sama sekali, namun ketika mulai masuk kedalam aku mulai tertarik dengan berbagai objek yang ada didalamnya. 

 Kemudian setelah keluar dari Taman Sari kami memesan taxsi online lagi dan menuju Malioboro, berjalan kaki dan memutari dari pojok hingga pojok untuk mencari oleh-oleh atau sekedar melihat-lihat pernak-pernik atau pun barang barang khas dari kota ini.

Setelah itu, pada sore harinya ketika senja menepi di kota itu,  kami memutuskan untuk duduk di angkringan sekitar malioboro, dengan menikmati secangkir kopi jos atau juga es teh manis dan beraneka sosis bakar yang di barengi dengan canda dan tawa, bercerita ini itu dan sebagainya, menuangkan segala resah yang mendera, meceritakan segala kelu-kesah yang menerpa. kami pun saling bertukar cerita, saling menjadi pendengar yang dan terkadang memberi masukan jika itu perlu.

 Tanpa terasa haripun sudah mulai malam, kami pun memutuskan untuk segera menuju ke stasiun dan menuggu jadwal kereta untuk kembali ke Solo. Ketika di stasiun kami masih bercerita lagi dan membuat wacana untuk kembali berkunjung atau sekedar main ke kota ini . “ bikin kangen pasti” ujar kakakku dengan tertawa.  Dan ternyata apa yang di katakan kakakku benar adannya, setelah kembali ke Solo dan kemudian pulang ke Pacitan rasanya ada yang hilang atau kurang, dan tanpa aku sadari memang ada yang tertinggal di kota itu, di Yogyakartaku , hatiku tertinggal disini dikota ini dengan segala kenangan manisnya, ah sungguh aku sangat menggilai kota ini, suasananya, akitivitasnya, budayanya dan aku selalu ingin kembali kesana, rindu dengan suasana Jogja, yang ramai dengan pedagang kaki lima dengan berbagai makanan khasnya Jogja, dan juga orang yang duduk bersilla sambil di temani musisi jalanan dengan secangkir kopi jos dan berbagai ragam canda tawa, kota yang selalu menghadirkan senyuman, walapun jauh selamanya akan aku bawa segala kenangan kota ini, Yogyakarta .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUPU-KUPU KESEPIAN

KEMARAU MERANGGAS

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN